Posts

"August" - Taylor Swift

Image
But I can see us lost in the memory   August slipped away into a moment in time   'Cause it was never mine    And I can see us twisted in bedsheets   August sipped away like a bottle of wine   'Cause you were never mine Secuplik pemikiran saya tentang lagu "August" (Taylor Swift) Ketika saya pertama mendengarkan lagu-lagu yang ada di album Folklore , lagu "August" ini langsung menjadi favorit saya. Liriknya tentang " loving people we can't have ", dan meskipun klise, ini salah satu topik lagu galau yang populer. Saya suka karena vibes lagunya cocok sekali dengan perasaan tersebut, dan (seperti biasa), Taylor Swift selalu menyajikan diksi yang luar biasa dalam lagu-lagu yang ditulisnya. Lagu ini ditulis dari sudut pandang seorang perempuan yang benar-benar tulus mencintai seorang lelaki, tetapi cintanya bertepuk sebelah tangan. Sekeras apapun dia berusaha dan menunjukkan ketulusannya, laki-laki itu tidak akan pernah menjadi miliknya.  Itu yang s...

The Dog and The Dragon

"This story," Wit said, "is a meaningless one. You must not search for a moral. It isn't that kind of story, you see. It's the other kind of story." The Cryptic held up a flute, and Kaladin recognized it. "Your flute!" he said. "You found it?" "This is a dream, idiot," Wit said. "It's not real." "Oh," Kaladin said. "Right." "I'm real!" the Cryptic said with a musical, feminine voice. "Not imaginary at all! Unfortunately, I am irrational! Ha ha!" She began to play the flute, moving the fingers along it - and while soft music come out, Kaladin wasn't certain what she was doing to produce the sounds. She didn't have lips. "This story," Wit said, "is called 'The Dog and the Dragon.' " "The ... what and the what?" Kaladin said. "Or is this not the part where I speak yet?" "You people," Wit said. "A dog is a...

Membuat Reminder Otomatis Google Calendar Melalui Chat Whatsapp

Image
Intro: Jadi pacar saya (haha) punya usaha di mana usaha tersebut membutuhkan penjadwalan dan reminder ke banyak orang tiap hari dengan waktu berbeda-beda. Untuk penjadwalan, paling enak memang menggunakan Microsoft Excel atau Google Spreadsheet. Dan kebetulan jadwal dari Google Spreadsheet bisa digunakan untuk membuat event di Google Calendar secara otomatis (kalau kodingannya sudah ada wkwkwk *lain kali akan saya bahas tutorialnya*). Google Calendar ini sebenarnya sudah ada fitur notifikasi / reminder dengan 2 pilihan, yaitu pop-up yang muncul di HP atau email. Tapi untuk menotifikasi orang lain yang tidak meng- install Google Calendar di HPnya, notifikasi ini akan muncul sebagai email. Dan sebenarnya bagus sih, di emailnya ada permintaan konfirmasi apakah yang bersangkutan bisa hadir atau tidak. Tetapi kan tidak semua orang menghubungkan Gmailnya ke HP, sehingga jatuhnya notifikasi tersebut akan jadi spam . Kebetulan pacar saya selama ini kalau memberikan reminder itu melalui ch...

Tea Ceremony Club

Image
Tea ceremony atau upacara minum teh atau sadou  茶道 merupakan salah satu seni tradisional Jepang yang berkembang karena pengaruh Zen Buddhism  selain ikebana . Apabila ikebana banyak melibatkan imajinasi dan kreasi, maka tea ceremony ini sangat menjunjung tinggi presisi. Tea ceremony pada zaman Jepang kuno dilakukan untuk menjamu tamu penting. Proses membuat minuman teh hijau atau ocha dilakukan di hadapan para tamu. Salah satu tokoh penting dalam perkembangan tea ceremony di Jepang adalah Sen no Rikyu . Rikyu style termasuk aliran tea ceremony yang paling tua dan memiliki banyak cabang sekolah serta beragam variasi perkembangan di seluruh Jepang. Di Hiroshima University terdapat beberapa klub tea ceremony , dan kebetulan (?) klub yang kami (saya, Mawar, dan Melati) ikuti menganut aliran Ueda . Ueda style merupakan aliran tea ceremony yang murni berasal dari daerah Hiroshima dan merupakan aliran tea ceremony untuk samurai. Pendirinya, Ueda Soko , memadukan Rikyu style ...

The Girl Who Looked Up

Shallan closed her eyes, smiling, remembering the last time she’d seen a play at her father’s. A traveling children’s troupe come to entertain her. She’d taken Memories for her collection—but of course, that was now lost at the bottom of the ocean. “The Girl Who Looked Up,” she whispered. “What?” Pattern asked. Shallan opened her eyes and breathed out Stormlight. She hadn’t sketched this particular scene, so she used what she had handy: a drawing she’d done of a young child in the market. Bright and happy, too young to cover her safehand. The girl appeared from the Stormlight and scampered up the steps, then bowed to Pattern. “There was a girl,” Shallan said. “This was before storms, before memories, and before legends—but there was still a girl. She wore a long scarf to blow in the wind.” A vibrant red scarf grew around the girl’s neck, twin tails extending far behind her and flapping in a phantom wind. The players had made the scarf hang behind the girl using strings from ...