Jalan-jalan ke Kyoto dan Osaka

*Akhirnya menuliskan ini* ._.

Kalau kalian berada di Jepang, jangan melewatkan Kyoto!

Saya dan kedua teman saya, (sebut saja) Mawar dan Melati, jalan-jalan ke Kyoto dan Osaka dalam rangka winter vacation (fuyuyasumi 冬休み) yang lamanya sekitar 3 minggu, dimulai dari 26 Desember 2017 sampai 8 Januari 2018. Kebetulan ada tiket kereta murah yang khusus dijual saat liburan seperti ini, namanya Seishun 18 Kippu. Tiket ini bisa digunakan ke mana saja untuk lima hari penuh, tidak harus berturut-turut asal masa berlakunya belum habis, dengan harga total 11.850 yen. Namun tiket ini hanya berlaku untuk jenis kereta lokal dan Japan Railway (JR), tidak bisa dipakai untuk naik shinkansen hehe.. Selengkapnya mengenai Seishun 18 Kippu bisa dilihat di sini.

Pertama-tama kami membuat rencana perjalanan kami. Mau ke mana aja? Mau ngapain aja? Oke, setelah diskusi kami memutuskan bahwa kami akan ke Universal Studio Japan (USJ) di Osaka dan jalan-jalan pakai kimono di Kyoto. Kapan mau berangkat? Liburan dimulai tanggal 26 Desember 2017. Lalu tanggal 3 Januari 2018 kami diundang untuk pergi ke rumah Kakek (baca: Japanese's New Year Party). Jadi pilihannya antara sebelum 3 Januari 2018 atau setelahnya. Tapi kan masuk kuliah lagi tanggal 8 Januari 2018, sepertinya melelahkan kalau jalan-jalannya tepat sebelum masuk kuliah ._. Jadi diputuskan bahwa kami pergi jalan-jalan di awal liburan dan harus sudah kembali di Saijo sebelum tanggal 3 Januari 2018. Setelah berdiskusi, diputuskan bahwa kami akan berangkat tanggal 28 Desember.

Mau pergi berapa hari? Di sini kami mengecek jadwal kereta, kira-kira butuh berapa jam untuk pergi ke Kyoto dan Osaka. Untuk itu ada website yang sangat membantu, Hyperdia namanya. Kita tinggal memasukkan statiun keberangkatan dan stasiun kedatangan serta kira-kira kapan mau berpergian, lalu akan muncul informasi kita akan lewat stasiun apa saja, kapan harus oper kereta dan di platform berapa, lama perjalanan, serta biayanya. Karena kami menggunakan Seishun 18 Kippu, maka pada pilihan "More options", semua tanda centang dihapus sehingga tinggal tersisa 'Walk', 'Local Train', dan 'Japan Railway (JR)'. Dan ternyata perjalanan dari Saijo ke Osaka menghabiskan waktu sekitar 5 jam. Sementara dari Osaka ke Kyoto hanya memerlukan waktu setengah jam. Oke, berarti hari pertama hanya untuk perjalanan saja. Hari kedua melakukan agenda pertama. Hari ketiga pindah kota. Hari keempat melakukan agenda kedua. Dan hari kelima pulang. Sekitar lima hari.

Lima hari perjalanan kami itu mau tidak mau melewati pergantian tahun. Padahal sekitar tanggal 30 Desember - 1 Januari itu banyak kuil yang tempat wisata di Kyoto yang tutup. Oleh sebab itu kami putuskan bahwa kami akan pergi ke Kyoto dulu baru ke Osaka. Berarti hitungannya kami tanggal 28 - 29 Desember jalan -jalan di Kyoto, lalu tanggal 30 - 31 Desember jalan-jalan di Osaka, dan tanggal 1 Januari pulang. Ini artinya kami pergi ke USJ tanggal 31 Desember. Namun saat hendak reservasi tiket (biayanya sekitar 7.400 yen), kami baru menyadari ada permasalahan, ternyata pada tanggal 31 Desember USJ tutup lebih awal, yang biasanya tutup jam 9 malam maka khusus tanggal 31 Desember USJ akan tutup jam 5 sore untuk persiapan pesta pergantian tahun ._. Setelah didiskusikan, kami memutuskan ke USJ tanggal 30 Desember, jadi dari Kyoto kami akan berangkat sepagi mungkin, menitipkan tas, lalu langsung ke USJ. Tanggal 31 Desember jadi tidak ada agenda, namun saya mengusulkan untuk kembali lagi ke Kyoto hahaha (meskipun penginapannya di Osaka, toh perjalanan cuma 30 menit) soalnya sepertinya tidak mungkin menjelajahi Kyoto hanya dalam sehari :)))

Oke, rencana perjalanan sudah fix. Saatnya reservasi penginapan. Saat itu kami menggunakan bantuan website Hostel World. Aplikasi lain yang bisa digunakan adalah Airbnb, recommended kalau bepergian dalam rombongan besar sehingga bisa sekalian sewa apartemen haha, dan Rakuten Travel. Rakuten Travel ini baru saya ketahui belakangan. Bedanya dengan Hostel World, Rakuten Travel pilihan yang tersedia hanya kamar, sementara kalau Hostel World juga menyediakan pilihan untuk dormitory. Di Rakuten Travel ini kadang bisa ditemui beberapa kamar hotel/hostel yang murah banget, jadi website ini juga layak untuk disurvei. Perbedaan harga penginapan di Kyoto dan Osaka jauh banget, terutama karena musim liburan sepertinya ._. Di Kyoto kami dapat kamar untuk tiga orang (biaya per orang per malam sekitar 3.800 yen) sedangkan di Osaka kami memilih dormitory perempuan isi 12 orang (biaya per orang per malam sekitar 1.000 yen). Yang terakhir kami melakukan reservasi kimono untuk dipakai jalan-jalan di Kyoto di Kyoto Kimono Rental Wargo :D Karena kami reservasinya sudah dari jauh hari, kami bisa memperoleh harga 2.000 yen untuk menyewa kimono selama sekitar 5 jam. Saya sempat mengecek websitenya lagi untuk membandingkan harga, kalau reservasinya mepet harga sewanya bisa mencapai 4.600 yen.

Hari yang dinanti tiba!

Perjalanan ke Kyoto naik kereta selama 5 jam lebih sangat melelahkan, apalagi itu musim liburan. Kami berdiri dan berdesak-desakan di kereta selama tiga jam lebih ._. Lalu tenggat waktu antara oper kereta itu bisa jadi sangat singkat. Saat kami harus oper untuk pertama kali, begitu pintu kereta di buka semua penumpang langsung berhamburan berlari naik ke kereta di platform sebelah. Sementara kami masih memegang handphone, mengecek Hyperdia sambil mencari-cari platform kereta yang harus kami naiki. Terbawa suasana yang terburu-buru, akhirnya kami ikutan lari naik kereta di platform sebelah, tanpa mengecek nomer platformnya. Soalnya itu satu-satunya platform yang ada keretanya. Semenit kemudian pintu kereta ditutup dan kereta berangkat. Untung benar :v

Saat lewat Osaka, kami excited banget lihat kota hahaha. Padahal ya baru 3 bulan tinggal di *desa* Saijo. Tiba di Kyoto kami langsung ke penginapan naik bus. Kyoto ituuu.. Jepang banget! Hahaha. Di sepanjang jalan, rumah dengan arsitektur Jepang sangat mudah ditemukan. Kuil juga bertebaran. Dan ternyata penginapan kami style-nya sangat Jepang. Ruangan kamarnya serba kayu, bertatami, dan tidurnya pakai futon. Lalu di depan kamar ada tempat duduk-duduk yang menggunakan kotatsu, meja penghangat khas Jepang. Cantik pokoknya. Pantas mahal, meskipun itu udah yang paling murah yang kami temukan :')

Setelah enak duduk di kamar, kami baru merencanakan mau ke mana saja selama di Kyoto ini haha. Destinasi wisata yang terkenal di Kyoto itu Arashiyama (hutan bambu dengan banyak kuil di sepanjang jalan), Fushimi Inari Taisha (kuil dengan ribuan gerbang merah), dan Kinkakuji (kuil beratap emas). Selain itu juga ada Kiyomizu-dera dan Nishiki market. Kami memutuskan untuk pergi ke Nishiki market untuk malam itu, karena kata teman saya banyak street food enak di sana. Lalu kami akan ke Fushimi Inari Taisha besok siang setelah memakai kimono, karena kami melakukan reservasi kimono pada jam 1 siang. Paginya kami akan ke Kinkakuji terlebih dahulu. Untuk Arashiyama dan Kiyomizu-dera masih kami pikirkan, karena lokasinya yang agak jauh.

Nishiki market benar-benar recommended dari segi jajannya. Harganya lumayan murah dan banyak pilihan makanan yang bikin kepingin beli haha. Kami juga berhasil menemukan taiyaki di suatu pojok terpencil (?) yang enak banget. Kami kembali ke penginapan pukul 10 malam karena kalau tidak salah itu bus terakhir dari sana. Oh ya, kalau di Saijo tarif bus dihitung dari jauhnya jarak yang ditempuh, kalau di Kyoto tarifnya dipukul rata 230 yen. Mahal kalau kita banyak oper bus. Sebenarnya ada tiket one-day pass yang harganya cuma 500 yen, tapi kami nggak tau :'(

Besoknya pagi-pagi sekali kami ke Kinkakuji, karena ingin mengejar pergi ke Arashiyama sebelum pakai kimono. Kami tiba di depan gerbang Kinkakuji sekitar pukul 8 pagi, tetapi apa daya gerbang baru dibuka kalau tidak salah pukul 9 ._. Ya sudahlah haha. Setelah masuk ke dalam, memang kuilnya cantik, tetapi tidak sebesar yang saya bayangkan saat melihat foto-fotonya di internet ._. Katanya Kinkakuji paling cantik kalau pas turun salju, jadi nanti warnanya jadi strip-strip putih-emas-putih-emas gitu.

Setelah dari Kinkakuji kami langsung mengejar bus ke Arashiyama. Tapi malah nyasar ._. Entahlah, nama bus stop nya beberapa beda banget sama yang di Google Maps (the ultimate guide haha). Jadi akhirnya kami cukup pergi ke *depannya* Nijo-jo (Kyoto Castle). Karena ini akhir tahun, Nijo-jo tutup :( Kasian banget banyak turis yang sudah terlanjur datang ke sana tapi ternyata malah tutup. Mendekati jam 1, kami pergi ke tempat persewaan kimono yang letaknya persis di bawahnya Kyoto Tower. Di sana kami bisa memilih kimono, obi, tas, dan sandal sendiri, lalu juga ada yang memakaikan kimono. Kalau tidak berjilbab, nanti rambutnya juga bakal ditata. Lucu banget pokoknya :') Oh ya, di Kyoto Tower ini juga ada musholla nya lho, cuma kalau sudah jam 6 sore tutup :)

Dari tempat persewaan kimono kami jalan kaki ke suatu kuil - entah apa - berukuran sangat besar yang nggak sengaja kami lihat dalam perjalanan menuju Kyoto Station. Baru kemudian kami naik kereta ke Fushimi Inari Taisha. Kesan kami? Fushimi Inari ini tidak boleh dilewatkan kalau kalian ke Kyoto. Benar-benar bagus buat foto. Cuma sayangnya karena ini musim liburan jadinya sangat-amat-ramai-sehingga-sulit-menemukan-spot-foto-yang-sepi. Kami di Fushimi Inari cukup lama hingga mendekati pukul 6 sore saat kami harus mengembalikan kimono. Selama kami jalan-jalan ini beberapa kali ada orang yang minta foto bareng haha. Setelah mengembalikan kimono, kami pergi ke Nishiki market buat makan dan beli taiyaki (lagi) haha. Hari yang sangat menyenangkan!


Esoknya pagi-pagi kami langsung checkout dan naik kereta ke Osaka lalu ke USJ. Rencananya kami akan menitipkan tas di loker stasiun USJ. Tapi ternyata semua loker sudah penuh! Jadi saat kami sudah pasrah harus membawa-bawa tas di dalam USJ (beberapa orang malah menyeret koper), kami menemukan bangunan untuk loker tepat sebelum pintu masuk. Akhirnya :') Di USJ kami pertama antri tiket untuk masuk ke Harry Potter Land. Lalu sambil menunggu waktu masuk, kami berkeliling di area Jurassic Park dan kebetulan ada dinosaur show. Saya sempat merekam dinosaur show nya dan *akhirnya* saya gabung dan saya upload di Youtube. Mohon maaf kalau banyak noise suara saya, mohon dimaklumi karena terlalu bahagia (?).



Harry Potter Land benar-benar seperti impian jadi nyata hahaha.. Ya ampun excited banget di sana. Kebetulan kami juga sempat menonton show di sana. Saat mau masuk ke arena Harry Potter and the Forbidden Journey, kami ragu karena waktu antrinya lebih dari 3 jam .____. Karena ini musim liburan, USJ sangat ramai dan semua wahana antrinya tidak ada yang kurang dari satu setengah jam -_- Jadi kami tidak menaiki wahana itu dan setelah puas keliling Harry Potter Land, kami keluar lalu memilih salah satu wahana yang waktu antrinya paling singkat (hanya hampir dua jam :v), Jurassic Park The Ride. Oh ya, kalau mau ke USJ jangan lupa download aplikasi untuk melihat waiting time wahana USJ dari Play Store yak.



Setelah keluar dari Jurassic Park The Ride (seru btw, terutama ending nya hahaha), kami bingung mau ke mana lagi~ Saya pingin banget nyoba The Flying Dinosaur, tapi teman-teman saya tidak ada yang mau hiks.. Jadi akhirnya kami berpencar. Saya yang awalnya mengantisipasi bakal antri 3 jam, ternyata hanya antri satu setengah jam karena saya sendirian (bukan rombongan) yang bisa diselip-selipkan kalau ada tempat duduk sisa di wahananya, jadi bagi yang mau diselip-selipkan itu dikasih jalur antrian sendiri yang jauh lebih cepat. The Flying Dinosaur ini roller coaster andalannya USJ, kalau kalian suka roller coaster nggak boleh nggak nyoba wahana ini. Posisi kita nggak duduk tegak tetapi seperti digantung dari punggung gitu. Wah waktu mau naik saya deg-degan banget. Pas awal-awal, masih pelan, rasanya keren banget. Bener-bener seperti terbang! Saya naiknya kan menjelang maghrib gitu, jadi semacam saya tidur tengkurap terus liat pemandangan lampu-lampu di bawah, subhanallah :') Lalu waktu roller coaster nya bergerak naik, rasanya masih biasa, soalnya posisi kita jadi seperti duduk biasa. Tapiii setelah itu... Wah, tidak bisa dikatakan -_- Saya jerit-jerit terus sepanjang jalan. Padahal saya nggak pernah njerit waktu nonton film horor atau masuk rumah hantu, dan malah ketawa-ketawa waktu naik Tornado-nya Jatim Park 1 :v Sayang cuma sekitar 3 menit. Tapi benar-benar puaaasssss! Lain kali kalau ke Universal Studio saya mau mencoba semua jenis roller coaster nya hahaha...

Setelah itu saya ketemuan dengan teman-teman saya yang masuk ke Shrek 4D. Kemudian kami mengantri buat masuk ke The Amazing Adventures of Spiderman - The Ride 4K3D. Ini juga seru banget hahaha. Saya awalnya nggak punya bayangan ini wahana apa, ternyata sensasinya semacam naik roller coaster juga meskipun hanya ilusi. Yang ini teman-teman saya suka, kalau roller coaster beneran enggak :v Setelah selesai, kami menonton Winter Illumination sebentar. So beautiful :) Lalu kami pulang ke penginapan karena lelah~ Another wonderful day :D


Besoknya, tanggal 31 Desember, kami kembali ke Kyoto, tepatnya Arashiyama, karena galau mau ke mana lagi kalau di Osaka haha. Arashiyama sebenarnya bagus, tapi terlalu rame huhu (lagi-lagi saya menyalahkan musim liburan) dan di akhir tahun ini kuil-kuilnya tutup. Di Arashiyama ini juga ada persewaan kimono. Dan di sini saya melihat banyak orang Indonesia hehehe... Sebenarnya, dibandingkan Arashiyama, saya lebih suka Fushimi Inari sih :) Selain hutan bambu, di Arashiyama ini juga ada kimono forest dekat stasiun trem di sana. Tapi jangan membayangkan yang terlalu wow ya hehe.. Bagus, apalagi kalau malam, cuma menurut saya kurang banyak. Setelah selesai foto-foto di sana dan beli es krim matcha-yuba (teh hijau dan susu kedelai), kami kembali ke Osaka. Di Osaka kami naik bianglala, Osaka's eye, lalu mengunjungi dotonbori, semacam street market nya Osaka. Dotonbori ini sangat ramai sehingga kebersihannya kurang terjaga. Lalu makanan yang dijual sebagian besar adalah ramen, yang nggak mungkin kami makan karena ada daging babinya, dan takoyaki. Tapi takoyaki nya mahal-mahal, juga tidak seenak yang di Kyoto :'( Karena lelah, setelah itu kami langsung pulang ke penginapan dan tidak merayakan pergantian tahun haha.


Esoknya  kami checkout dan kembali ke Saijo. Kereta saat perjalanan pulang tidak seramai kereta saat perjalanan berangkat. Wow. Meskipun melelahkan, tetapi pengalaman jalan-jalan ke Kyoto dan Osaka ini benar-benar luar biasa! :D

Comments

Popular posts from this blog

Sekilas Mengenai Beasiswa PMDSU

Belajar Ikebana (Part 1)