Kelas Bahasa Jepang

:D

Kali ini saya akan bercerita mengenai pengalaman saya mengikuti kelas bahasa Jepang di Jepang (haha). Alhamdulillah di sekitar kampus ada banyak kelas bahasa Jepang yang free (yang berbayar juga ada) sehingga kami para gaikokujin yang ingin belajar bahasa Jepang tinggal memilih. Awalnya saya agak skeptis untuk ikut kelas bahasa Jepang - kurang dari 6 bulan belajar bisa dapat apa sih? apalagi saya lambat belajar kalau soal bahasa haha - tetapi karena diseret oleh teman saya Melati (bukan nama sebenarnya) akhirnya saya ikut kelas bahasa Jepang yang diadakan di asrama, Nihongo Model Class. Ada 4 level kelas di sana, saya tentu saja masuk Level 1 sementara Melati, yang memang dari jurusan Sastra Jepang, masuk Level 4.

Kelas tersebut diadakan seminggu sekali, dan karena diadakannya malam hari, jadi tidak mengganggu jadwal nge-lab. Senseinya adalah para mahasiswa dari Fakultas Education. Satu orang, bergantian tiap pertemuan, menjadi Sensei sementara yang lain bertugas mendampingi siswa selama kelas. Karena di Level 1 hanya ada sekitar 6 orang yang aktif, jadi kami semacam dapat guru privat juga :') Sampai saat ini materinya berkisar tentang furigana, kata sifat, kata kerja, grammar, dsb. Yang saya ingin ceritakan adalah materi minggu ini (15/01/2018) yang sangat seru, mengenai budaya Jepang saat tahun baru.

Kelas diawali dengan ucapan あけまして おめでとう (akemashite omedetou) yang artinya adalah "Happy New Year!" karena ini merupakan kelas pertama kami setelah berganti tahun. Kemudian kami bertukar cerita singkat, kami ngapain aja selama winter break atau fuyuyasumi (冬休み). Saya yang mbolang paling jauh haha..

A : ララス さん は 冬休み に 何を しましたか? (Raras-san wa fuyuyasumi ni nani o shimashitaka? : Raras melakukan apa saat liburan musim dingin?)

B : 私 は 冬休み に 京都とオサカに行きました. (Watashi wa fuyuyasumi ni Kyoto to Osaka ni ikimashita. : Saya pergi ke Kyoto dan Osaka.)

A : 京都は寒いかたですか? (Kyoto wa samui kata desu ka? : Apakah Kyoto dingin?)

B : はい, 京都は寒いかたです. (Hai, Kyoto wa samui kata desu. : Ya, Kyoto dingin)


Lalu dilanjutkan dengan materi singkat mengenai 12 zodiak binatang untuk tahun, 十二支 (jūni-shi), yaitu tikus (nezumi), sapi (ushi), harimau (tora), kelinci (usagi), naga (tatsu), ular (hebi), kuda (uma), domba (hitsuji), monyet (saru), ayam (niwatori), anjing (inu), dan celeng (inoshishi). Zodiak untuk tahun 2017 adalah ayam dan untuk tahun 2018 adalah anjing.

Lalu juga dijelaskan bahwa pada tahun baru biasanya dihidangkan makanan yang disebut osechi (御節料理). Osechi-ryōri merupakan hidangan tahun baru yang dimakan selama 3 hari pertama di bulan Januari. Sebagian besar makanan osechi-ryōri dibuat agar bisa bertahan sampai 3 hari karena dipercaya bahwa Toshigami (年神), kami (神) atau roh yang muncul pada tahun baru, datang dan tinggal di rumah selama 3 hari pertama bulan Januari dan kita sebaiknya tidak menggunakan dapur selama Toshigami tinggal. Ada juga yang bilang hal itu karena perempuan jadi tidak perlu memasak selama 3 hari tersebut 😀 Osechi-ryōri terdiri dari bermacam makanan yang ditata dengan cantik pada wadah berbentuk kotak. Setiap jenis makanan mengandung harapan. Contohnya adalah kazunoko (数の子) atau telur ikan hering mengandung harapan untuk kesuburan atau banyak anak, kuromame (黒豆) atau kacang hitam yang difermentasi mengandung harapan untuk kesehatan (mame artinya sehat), dan lobster mengandung harapan untuk umur panjang (karena bentuknya melengkung seperti punggung orang tua).

Dan itu membuat saya sadar. Jadi yang saya makan di rumah Kakek adalah osechi! Wah, I'm so lucky 😂 (baca: Japanese's New Year Party)

Setelah itu kami diajak untuk membuat dan saling bertukar nengajo, kartu ucapan selamat tahun baru. Kami diberi kartu kosongan lalu kami diminta mengisinya sendiri, di mana isinya itu termasuk gambar beserta ucapan selamat dan pesan dalam bahasa Jepang (huhu), dan memperuntukkannya untuk teman kami di kelas. Karena zodiak tahun 2018 adalah anjing, maka kami menggambar anjing untuk nengajo kami dan mewarnainya menggunakan pensil warna yang telah disediakan. Nengajo saya saya berikan untuk Sidney-san sementara saya mendapat nengajo dari Tin-san dan Ogawa-san. Berikut ini merupakan nengajo yang saya dapat. Kawaii desu ne? Bikinan saya mah apa atuh haha..

Nengajo dari Tin-san


Nengajo dari Ogawa-san


Dan keseruan tidak hanya berakhir sampai di sana. Selanjutnya kami diajak untuk membuat kakizome (書き初め) atau kaligrafi tahun baru yang berisi harapan untuk tahun itu. Biasanya kakizome ini ditulis menggunakan kanji dan selanjutnya dibakar. Kami disediakan kertas, kuas, dan tinta lalu diminta menuliskan 1) ke mana kami ingin pergi, 2) apa yang ingin kami lakukan, dan 3) tantangan baru apa yang ingin kami taklukkan untuk tahun ini. Sejujurnya saya bingung mau menulis apa haha. Akhirnya saya tulis pingin ke Korea (ahaha), pingin main ski, dan pingin belajar piano. Kami menulis kata kuncinya dalam furigana dan tadaaa... beginilah hasilnya. Saya sangat tidak ahli pakai kuas dan pasti arah goresannya banyak yang salah :')

My kakizome



Selanjutnya kami diminta membacakan kakizome kami di depan.


1) 私 は 韓国 に 行きたいです. (Watashi wa Kankoku ni ikitaidesu. : Saya ingin pergi ke Korea.)

2) 私 は スキイ お したいです. (Watashi wa sukii o shitaidesu. : Saya ingin melakukan ski.)

3) 私 は ピアノ お を練習 したいです. (Watashi wa piano o renshuu shitaidesu. : Saya ingin berlatih piano.)


Sesi kelas minggu ini ditutup dengan dengan foto bersama sambil menunjukkan kakizome kami.
Doumo arigatou, Sensei 😄😄😄




Comments

Popular posts from this blog

Sekilas Mengenai Beasiswa PMDSU

Jalan-jalan ke Kyoto dan Osaka

Belajar Ikebana (Part 1)